4

Apakah kamu percaya bahwa multitasking dapat meningkatkan produktifitas manusia? 

Dulu, saya adalah seorang yang gemar sekali melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu yang bersamaan (multitasking). Saya merasa dengan metode tersebut, bekerja akan lebih efektif dan efisien. Kenyataannya, memang beberapa pekerjaan pada akhirnya dapat terselesaikan dengan sangat cepat. Hanya saja, tidak ada yang benar-benar maksimal, ditambah fisik saya terasa lelah berkali-kali lipat. Rupanya, beberapa fakta mengenai multitasking saya temukan pada buku Getting Work Done yang akan saya ulas dalam artikel ini.

Mitos 1
Manusia sangat mampu melakukan dua hal dalam satu waktu yang bersamaan. Faktanya, kita tidak bisa seperti itu. Jika kamu sekarang membaca artikel ini sambil membalas pesan WhatsApp, kenyataannya kamu melakukan dua aktivitas tersebut satu per satu secara bergantian bukan? 

Mitos 2
Multitasking membuat manusia lebih efisien. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa dengan multitasking justru akan membuat 25% pekerjaan kita selesai lebih lama dari yang seharusnya. Belum percaya? Coba buktikan :D

Mitos 3
Stres karena multitasking akan meningkatkan performa manusia. Faktanya, stres dan cemas justru mengurangi kemampuan manusia untuk berpikir jernih dan kreatif. Sebab, mengerjakan banyak hal dalam satu waktu adalah pertanda bahwa kamu sebenarnya tidak fokus dan hal tersebut akan membuat otak menjadi lebih cepat lelah. 

***
Ketika saya mengunjungi Perpustakaan Kemendikbud di Jakarta Pusat dua minggu yang lalu, perhatian saya teralihkan pada buku kecil nan ringan yang berada di salah satu rak perpustakaan. Setelah membaca tagar pada sampulnya yaitu, "Prioritize your work, Be more efficient, Take control of your time" membuat saya memutuskan untuk membawa pulang buku ini ke rumah. Tentunya saya minjam ya, hehehe.

Saya merasa sepertinya isi dari buku ini akan sangat mendukung niatan saya yang sedang ingin meningkatkan fokus diri untuk bekerja dan sedikit demi sedikit mulai mengurangi multitasking. Dan, Yes! Sesuai dengan ekspektasi saya. Buku yang dikeluarkan oleh Harvard Business Review Press ini sedikit banyaknya memberikan saya insight yang keren. Berikut ulasannya.

***
Pembahasan dalam buku ini hadir karena melihat kondisi manusia saat ini yang mayoritasnya merasa kekurangan waktu sementara pekerjaan terus menumpuk. Apakah kamu juga begitu? Hingga pada akhirnya produktifitas diri kurang diperhatikan dengan baik. Sayang sekali bukan? 

Beberapa hal yang perlu kita lakukan adalah,

1. Identifikasi Apa Saja Hal yang Perlu Dilakukan

Pertama, buatlah daftar pekerjaan sekaligus pencapaian yang harus kamu tuju dalam kurun waktu tertentu. Misalnya untuk satu minggu, satu bulan atau satu tahun ke depan. Tulislah semuanya di dalam buku catatanmu, agar kamu mengetahui seberapa besar dan banyaknya hal yang harus kamu selesaikan. Kemudian, dari semua daftar yang sudah kamu tuliskan, kelompokanlah kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam kategori berikut;
  • Core Responsibility; Kegiatan inti yang memang menjadi tugasmu sehari-hari, tempatmu memenuhi kebutuhan finansial.
  • Personal Growth; Kegiatan yang mungkin tidak kamu lakukan setiap hari, namun sangat berarti, berdampak, memiliki value yang besar untuk pengembangan dirimu. Misalnya, mengasah passion, berkarya, dll.
  • Managing People; Kegiatan untuk berinteraksi dengan orang lain baik itu teman, rekan, kolega atau membangung relasi baru. Misalnya, dengan mengikuti diskusi, workshop, talkshow, bertemu teman lama, dll.
  • Free & Me Time; Kegiatan untuk memanjakan, menghibur sekaligus mengistirahatkan dirimu sendiri. Hal ini sangat penting lho untuk kamu berikan perhatian dan waktu khusus.

Alokasikan dengan bijak berapa jam yang kamu perlukan untuk masing-masing kegiatan di atas dalam setiap harinya. Dengan begitu, kamu akan mengetahui dengan pasti untuk apa kamu mengahabiskan waktu selama ini. 

2. Tentukan Prioritas dan Fokusmu

Setelah kamu menuliskan semua pekerjaan dan tujuan, tugas selanjutnya adalah menentukan prioritas. Permulaan untuk menghindari multitasking adalah dengan mengatur jadwal dan menentukan mana pekerjaan yang paling penting juga genting. Posisikanlah pekerjaan yang paling penting agar kamu kerjakan di awal hari, dimana kondisi tubuhmu masih segar juga berenergi tinggi. Berikan deadline untuk semua pekerjaan dan patuhilah deadline yang telah kamu buat. Jangan berikan perpanjangan waktu hanya karena kamu telah menunda pekerjaan tersebut. 

Okey, prioritas sudah ya! ^^

Sekarang, kondisikan pula kefokusanmu untuk mengerjakan segala pekerjaan. Fokus diri kita perlu sekali untuk sering-sering diawasi dan dijaga. Sebab, di era distraksi saat ini, begitu banyak hal yang dapat mengalihkan perhatian kita untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal. Lantas, bagaimana caranya untuk menjaga fokus?
  • Eliminasi segala kekacauan yang mungkin akan mengacaukan pekerjaanmu. Segala hal yang mungkin mengganggu fokusmu. Bersihkan meja kerja dan ruanganmu, buatlah kondisi yang nyaman juga terjaga untuk membantu kamu fokus melakukan pekerjaan.
  • Awali harimu dengan lebih pagi (maksimal pukul 5 pagi). Dengan begitu kamu akan merasa lebih bersemangat dan semakin cepat untuk menyelesaikan pekerjaan setiap harinya.
  • Atur pola makan dan minum dengan baik. Asupan ke dalam tubuh menjadi salah satu sumber inti agar kamu tetap bersemangat menjalani hari. Hindari makanan yang dapat merusak kesehatan di kemudian hari dan pastikan kamu minum dengan cukup setiap hari. 
  • Perhatikan kualitas dan kuantitas tidurmu. Lelahnya tubuh karena pekerjaan haruslah sebanding dengan porsi istirahat atau tidur. Tentukan jam-jam untuk beristirahat meskipun hanya memejamkan mata selama 15 menit, mengatur nafas dengan baik, merebahkan tubuh sejenak dan melakukan peregangan. 


3. Bentuklah dan Jagalah Kebiasaan yang Baik

Berhenti menunda-nunda adalah satu hal yang perlu digarisbawahi dalam buku ini. Tidak sedikit orang yang tanpa sadar menjadikan penundaan sebagai sebuah habit. Wah, jelas ini sangat berbahaya bukan? Umumnya, menunda-nunda terjadi justru karena terlalu banyak pekerjaan yang terpampang di depan mata atau kita terlalu bingung untuk memulai pekerjaan.

So, untuk menghindari penundaan, lakukan beberapa hal berikut ini;
  • Identifikasi pekerjaan mana yang memang dapat dan perlu untuk kamu tunda terlebih dahulu
  • Pahami dengan pasti, mengapa kamu menunda pekerjaan tersebut
  • Beri deadline untuk pekerjaan yang kamu tunda tersebut
  • Berikan reward untuk dirimu sendiri ketika selesai mengerjakan suatu pekerjaan
  • Jangan melabeli dirimu sendiri sebagai seorang penunda
  • Jangan menangani pekerjaan yang terasa sangat sulit seorang diri
  • Berhenti menjadi multitasking
***
Bagaimana, mudah bukan? Hahaha. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan sih. Saya pun yang membaca bukunya dan menulis ulasannya pada artikel ini masih berusaha keras untuk belajar menjadi manusia yang efektif dan efisien. Saya harap, kamu pun begitu ya! Agar kita bisa menjadi manusia yang produktif dan mengharagai waktu dengan sebaik-baiknya.

Semoga artikel ini bermanfaat. Silakan dibagikan kepada orang-orang tersayangmu. Happy reading!


Posting Komentar

  1. Tulisan ini bagai menampar saya. Bahwa masih banyak waktu yang saya sia siakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat mbak, hayuk kita perbaiki management waktu kita :)

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Work continues on the upcoming Caesars Virginia on line casino in Schoolfield on Oct. four. The company now plans to open a short lived|a brief} on line casino on the website by mid-2023. Caesars Entertainment executives mentioned the plans 3 times throughout 코인카지노 a third-quarter earnings name with traders Tuesday. During the emergency South Korean meeting, officials also lamented that the North Korean missile launches got here as South Korea is in a mourning period over the group crush. They noted this “clearly showed the character of the North Korean authorities,” based on South Korea’s presidential workplace.

    BalasHapus

 
Top